• Fri. Apr 19th, 2024

KAPA K-61, Ranpur Amfibi Legendaris Korps Marinir TNI AL

KAPA K-61, Ranpur Amfibi Legendaris Korps Marinir TNI AL

BANJARMASIN, iNews.id – Prajurit Batalyon Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri Laut 1 (1 Maret Kapa) melakukan latihan navigasi laut. Kegiatan itu dilakukan di Kolam Uji Arung Jeram Resimen Kavaleri I Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).

Kegiatan diawali dengan inspeksi personel dan material yang dilanjutkan dengan latihan sea piloting Kendaraan Amfibi Angkutan Artileri (KAPA) K-61. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini lebih menitikberatkan pada pengemudi dalam pergerakan taktis kendaraan tempur (ranpur) di laut.

Selain itu, pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya unit dalam mempersiapkan dan menyediakan supir mobil van yang handal untuk mendukung tugas pokok unit ke depan.

Latihan tersebut juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para personel TNI dapat menguasai materi berkendara di laut sebagai ujian kesiapan awak ranpur selama menjalani pelatihan di satuan yang bersangkutan.

“Patokan keberhasilan satuan dalam melaksanakan latihan dan penugasan tidak lepas dari keberhasilan awak kapal Ranpur dalam mempersiapkan kendaraan tempurnya, sehingga selalu dalam keadaan siap tempur,” kata Komandan Batalyon (Danyon) Kapa 1 Mar Marines Mayor Imran Yusuf dikutip dari laman TNI AL, Sabtu (4/2/2023).

Beliau juga berpesan agar selama persiapan Ranpur dan kegiatan lainnya dilaksanakan dengan penuh keceriaan dan semangat.

Mengenal Ranpur KAPA K-61 Korps Marinir TNI AL

KAPA K-61 adalah salah satu sistem senjata utama (alutsista) Angkatan Laut Indonesia (AL). Meski telah mencapai 60 tahun beroperasi di Indonesia, ranpur KAPA K-61 di tangan prajurit TNI AL masih sangat terawat.

Dikutip dari situs TNI, KAPA K-61 disebut legenda, Penyambung Lidah Operasi Amfibi ini sangat mendukung operasi tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Selain itu, K-61 juga berperan aktif dalam beberapa operasi kemanusiaan, seperti evakuasi saat bencana banjir.

Fungsi utama tanjakan ini adalah untuk membawa senjata artileri dari kapal jenis LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platform Dock) ke area kemudi Howitzer di daratan. Berat maksimum (termasuk muatan) K-61 mencapai 14.000 kg, dengan bobot 9.550 kg di air dan 12.550 kg di darat.

Peninggalan perang dingin Ranpur ini juga banyak digunakan oleh negara-negara sedekat Uni Soviet, di Asia Tenggara, Vietnam juga terkenal menggunakan K-61.

Sosok kendaraan amfibi ini pertama kali terlihat pada tahun 1950 di negara asalnya K-61 yang juga disebut GPT. Selain bisa berenang di laut, K-61 juga cocok untuk mengarungi sungai.

Daya angkut KAPA K-61 mencapai tiga ton saat dikendarai di darat. Sedangkan saat dikendarai di air mampu membawa beban hingga enam ton.

Editor: Rahmat Ilahi

Ikuti iNewsKalsel News di Google News

Bagikan Artikel: